Museum Batam Raja Ali Haji, Kota Batam, Kepulauan Riau.
INDOZONE.ID - Para pelajar menjadi kelompok pengunjung terbesar di Museum Batam Raja Ali Haji sepanjang tahun 2024. Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) museum tersebut, hingga November tercatat 6.508 kunjungan dari total 9.281 pengunjung.
Kepala UPTD Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani, menyampaikan pada Selasa di Batam bahwa jumlah tersebut juga mencakup 1.470 pengunjung umum, 1.203 wisatawan mancanegara, 95 mahasiswa, dan lima peneliti.
“Sebagian besar pengunjung adalah pelajar lokal dari Batam yang melakukan field trip, mulai TK hingga SMP, yang datang untuk mempelajari sejarah Batam dan Kepulauan Riau,” ujarnya, Selasa (31/12/2024).
Baca Juga: SciFlow UNY Lolos Pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha
Museum ini menyediakan layanan pemandu wisata untuk membantu pengunjung memahami koleksi serta sejarah yang ada, didukung oleh tiga tenaga ahli yang siap mendampingi pelajar.
Senny menjelaskan bahwa setiap kunjungan pelajar biasanya terdiri dari 50 hingga 150 orang. Mulai Oktober 2024, museum telah menerapkan tarif retribusi sebesar Rp5.000 untuk pelajar, Rp10.000 untuk pengunjung umum, dan Rp15.000 untuk wisatawan mancanegara.
“Target pendapatan bulanan kami adalah Rp3.685.000. Namun, realisasi Oktober mencapai Rp16.430.000, dan November sebesar Rp15.810.000. Kami dapat melampaui target dan masyarakat tetap antusias,” ujarnya.
Museum berencana menambah koleksi baru pada 2025 untuk memperkaya pengalaman pengunjung dan untuk meningkatkan fasilitas seperti tambahan personel keamanan.
Senny juga mengungkapkan bahwa anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kebudayaan akan dialokasikan untuk pengembangan kegiatan seperti “Museum Berdendang” yang akan digelar setiap Sabtu dan Minggu, dan kegiatan “Museum Ke Sekolah.”
Sementara itu, UPTD tersebut sudah dialokasikan dana sebesar Rp300 juta dari Pemerintah Kota Batam untuk tahun 2025 yang akan banyak dimanfaatkan untuk perawatan dan pemeliharaan gedung, serta untuk petugas pembersihan.
"Ke depan kami ingin menjadikan museum ini lebih hidup dengan koleksi yang lebih lengkap, dan berbagai kegiatan edukasi yang melibatkan masyarakat," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA