INDOZONE.ID - Kanker payudara adalah diagnosis yang tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga dapat memiliki dampak yang mendalam pada kesehatan mental dan emosional.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan berbagai dampak psikologis yang sering dialami oleh penderita kanker payudara dan bagaimana masyarakat dan individu dapat memberikan dukungan yang efektif.
Program yang dibuat oleh Satrio Agung Guntoro selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Jurusan Psikologi Universitas Diponegoro (Undip), bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada anggota komunitas dengan sasaran warga wanita usia 20-65 tahun.
Program dilaksanakan di pendopo kelurahan Sudiroprajan, pada sabtu, 27 Juli 2024. Dengan total audiens yang datang 13 orang yang tersebar dari RW 1-8.
Dalam program ini peserta akan belajar mengenali dan mengelola reaksi emosional yang mungkin timbul seperti stress, kecemasan dan depresi akibat dari diagnosis, perawatan dan pemulihan dari kanker payudara.
Program ini juga akan memberikan strategi praktis dalam meningkatkan Coping Psikologis dan mendukung system dukungan sosial yang sehat di dalam komunitas, sehingga membantu memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan mental para penderitanya.
Dalam program ini juga dilakukan simulasi dalam melaksanakan teknik relaksasi pernapasan agar dapat membantu mengurangi kecemasan dan stress. Latihan ini dilakukan dengan disertai link panduan video seperti pada QR code di poster.
“Kemarin saya habis melakukan operasi pengangkatan sel kanker payudara, nah itu apakah dapat tumbuh lagi ya,” ucap salah satu warga.
Ada pula yang bertanya, “untuk teknik relaksasinya dilaksanakan dalam rentang waktu berapa lama ya mas??”
Dari dua pertanyaan tersebut saya dapat menjawab, pengangkatan sel kanker payudara memang dapat tumbuh kembali, namun apabila dibarengi dengan pola hidup yang sehat kecil kemungkinan sel tersebut dapat tumbuh secara aktif, selain itu untuk pertanyaan satunya saya menjawab teknik relaksasinya dilaksanakan sebanyak dua kali sehari dengan rentang waktu 15-20 menit dalam satu kali sesi.
Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih teredukasi mengenai bagaimana kanker payudara mempengaruhi kesehatan mental penderitanya. Seperti pada penjelasan diawal bahwa kanker payudara tidak hanya mempengaruhi tubuh secara fisik saja, namun juga mempengaruhi keadaan emosional dan mental.
Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak psikologisnya dan strategi dukungan yang efektif, sehingga dapat membantu penderita dan keluarga mereka yang mengalami hal tersebut.
Dukungan sosial juga tidak kalah pentingnya untuk keberlangsungan terapi dan juga kesejahteraan psikologis para penderitanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan