Kenalkan Teknik Pengelolaan Keuangan Keluarga: KKN Undip Berdayakan Kader Posyandu Desa Ngadimulyo
INDOZONE.ID - Desa Ngadimulyo, sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memiliki pemandangan alam yang indah dan masyarakat yang hidup dalam kebersamaan yang kuat.
Namun, di balik keindahan dan kebersamaan tersebut, desa ini masih menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan keuangan keluarga, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan ibu hamil dan balita. Masalah ini berpotensi berdampak pada tingginya angka stunting, yang masih menjadi perhatian di desa ini.
Melihat situasi ini, Naufal Khaitami Al Hakim, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang bertugas di Desa Ngadimulyo, bekerja sama dengan kader posyandu setempat untuk memberikan edukasi dan pelatihan tentang pengelolaan keuangan keluarga yang efektif.
Program ini dirancang untuk membantu warga desa, terutama ibu-ibu hamil dan ibu balita, dalam mengatur keuangan keluarga dengan lebih bijak, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pencegahan stunting.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UNDIP dan Warga Desa Gedongan Cegah Penyebaran Nyamuk DBD dengan Tanaman Serai
Materi yang disampaikan oleh Naufal sebagai mahasiswa Akuntansi UNDIP meliputi berbagai aspek penting pengelolaan keuangan keluarga. Salah satu fokus utama adalah hubungan antara pengelolaan keuangan yang baik dengan pencegahan stunting.
Mahasiswa menjelaskan bahwa dengan pengelolaan keuangan yang tepat, keluarga dapat memastikan tersedianya asupan gizi yang cukup dan berkualitas bagi ibu hamil dan balita, yang merupakan kunci utama dalam pencegahan stunting.
Selain itu, peserta pelatihan juga diberikan pemahaman tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Mahasiswa menekankan pentingnya memprioritaskan kebutuhan pokok keluarga, seperti pangan dan kesehatan, dibandingkan dengan keinginan yang bersifat konsumtif.
Teknik penganggaran 50/30/20 juga diperkenalkan, di mana 50 persen pendapatan keluarga dialokasikan untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk kebutuhan sekunder, dan 20 persen untuk tabungan atau investasi masa depan.
Mahasiswa KKN juga membahas kebutuhan khusus keluarga dengan ibu hamil dan ibu balita. Mereka memberikan informasi tentang bahan makanan murah yang kaya nutrisi dan berperan penting dalam pencegahan stunting.
Selain itu, peserta pelatihan diajak untuk berkreasi dalam menyusun menu makanan yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga bergizi dan sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil dan balita.
Manfaat dari pelatihan ini dirasakan langsung oleh kader posyandu dan warga yang ikut serta. Mereka mengaku mendapatkan pengetahuan baru yang sangat berguna dalam pengelolaan keuangan keluarga.
"Pelatihan ini membuka wawasan baru untuk kader tentang bagaimana mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik. Para kader juga jadi tahu bagaimana cara membuat menu makanan yang murah tapi bergizi untuk anak-anak kami," ujar Bu Siti yang merupakan bidan desa yang membantu memfasilitasi kegiatan ini.
Tanggapan positif dari peserta pelatihan menunjukkan bahwa program ini berjalan dengan sukses dan diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Desa Ngadimulyo. Mahasiswa KKN UNDIP selama bertugas berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan edukasi yang dibutuhkan warga dalam rangka meningkatkan kualitas hidup mereka.
Harapan dari program ini adalah agar masyarakat Desa Ngadimulyo, khususnya para ibu, dapat mengelola keuangan keluarga dengan lebih baik dan memastikan kesehatan serta kesejahteraan anak-anak mereka.
Dengan demikian, angka stunting di desa ini dapat ditekan, dan generasi mendatang bisa tumbuh dengan sehat dan cerdas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung