Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof Budi Daryono, selaku peneliti utama dalam riset tersebut mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan uji validasi produk. Sedangkan tim Konimex memberikan masukan dari sisi produksi massal, kontrol kualitas, dan strategi pemasaran.
Menurut Budi, Kit yang dikembangkan ini rencananya tidak hanya menawarkan efisiensi dan efektivitas tinggi dalam proses ekstraksi DNA. Tapi juga menggunakan bahan baku lokal, serta teknologi rekayasa nanopartikel yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar nasional.
“Kit ekstraksi DNA ini dirancang untuk menjadi solusi praktis dan terjangkau bagi kebutuhan riset dan industri di dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk impor,” kata Budi dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (7/5/2025).
Budi menyebutkan, Kit yang dihasilkan antara UGM dan PT Konimex akan segera memasuki tahap finalisasi dan pengujian mutu akan segera dilanjutkan, dengan menargetkan peluncuran resmi ke publik pada tahun 2026.
”Kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi dan industri dalam mendukung program nasional kemandirian teknologi dan inovasi lokal,” jelasnya.
BACA JUGA: UGM Berikan Bantuan Laptop Kepada Mahasiswanya yang Tak Mampu
Budi berharap, hasil hilirisasi inovasi riset ini bisa diproduksi massal dan memperluas distribusi kit ini dengan menargetkan laboratorium pendidikan, penelitian akademik, industri kesehatan, dan pertanian sebagai pengguna utama.
Sementara itu, Azra Belva Naprilian, selaku anggota peneliti mengaku, terlibat langsung dalam proses riset dan pengembangan menyampaikan pihaknya telah melakukan uji coba lapangan, serta optimalisasi performa kit di berbagai tipe sampel biologis.
“Saya bersyukur, kami sebagai mahasiswa dilibatkan dalam proyek ini,” ucapnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat KPTU Fakultas Biologi UGM, Tim Gama Melon diwakili oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, bersama mahasiswa bimbingannya. Sementara itu, perwakilan PT Konimex dihadiri oleh dan Stanley Evander sebagai Research Officer.
Sementara Research and Production Manager PT Konimex, Berlian Prima, berharap kerja sama ini mampu melahirkan produk lokal berdaya saing global, sekaligus memperkuat ketahanan Indonesia di bidang bioteknologi.