Supri menjelaskan kalau peran mahasiswa sangat membantu dalam menjaga eksistensi seni dan budaya lokal.
"Banyak mahasiswa yang datang ke sini buat belajar, wawancara, atau sekadar ikut latihan seni. Itu hal yang sangat kami apresiasi, karena berarti generasi muda masih peduli sama budaya," jelasnya.
Setelah ngobrol santai, acara lanjut dengan pertunjukan kuda lumping yang dibawakan oleh seniman sanggar.
Mereka tampil penuh semangat dengan gerakan yang energik dan penuh makna.
Para mahasiswa dan anggota Z Creators pun antusias menyaksikan aksi keren mereka.
Setelah pertunjukan selesai, kegiatan utama berbagi takjil pun dimulai.
Para mahasiswa membagikan takjil buat anak-anak sanggar, remaja, hingga para sesepuh seniman yang udah lama mengabdikan diri dalam dunia seni.
Momen ini terasa hangat karena bukan sekadar bagi-bagi makanan, tapi juga jadi kesempatan buat ngobrol, bercanda, dan belajar lebih dalam tentang kehidupan para seniman di Jurang Blimbing.
"Rasanya beda banget ketika berbagi takjil di tempat yang penuh dengan seni dan budaya. Makin terasa berkah Ramadan-nya!" ujar salah satu mahasiswa.
Di akhir acara, Supri berharap kolaborasi antara Sanggar Seni Jurang Blimbing, FIB Undip, dan Indozone Media, bisa terus berjalan.
Menurutnya, sinergi antara akademisi dan komunitas seni sangat penting buat menjaga budaya Indonesia tetap hidup.
Dukungan juga datang dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip, Prof. Alamsyah.
Baca Juga: FIB UNDIP Sukses Gelar Pagelaran Ketoprak Dalang Soponyono di Puncak Dies Natalis ke-59
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung