Anak-anak tidak akan bingung, karena warna-warna dari prototype organ tubuh manusia tersebut sudah disamakan dengan warna tempat menempelkan pada celemek, sehingga anak anak dapat mengetahui dimana letak jantung, hati, paru-paru dan lainnya.
“Celemek tersebut dapat digunakan oleh anak-anak sebagai alat peraga, agar mereka juga bisa mengetahui secara langsung letak-letak organ tubuh yang telah dipasang,” ujarnya.
Media pembelajaran Flanatomy telah dipraktikkan secara langsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Mandiri Surabaya. Anak-anak yang mencoba Flanatomy merasa terhibur dan lebih mudah belajar tentang organ tubuh manusia.
Mahasiswa Undika Surabaya membuat flanatomy. (Dok. Humas Undika)
Atas karya inovatifnya ini, Tegar berhasil membawa pulang medali emas dari perlombaan tingkat internasional bertajuk Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2025. Perlombaan ini berlangsung di Universitas Diponegoro, Semarang secara offline pada tanggal 3-6 Februari 2025.
Ini adalah kali kedua Tegar mengikuti dan meraih medali emas di perlombaan internasional. Sebelumnya, ia berhasil meraih medali emas di perlombaan International Science and Invention Fair 2024 (ISIF) dengan karyanya yang berjudul FlanetAR. Tahun ini, ia kembali melenggang di perlombaan internasional dan membuahkan prestasi yang sangat membanggakan.
Ia merupakan satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang lolos di final kategori yang ia ikuti. “Kategori yang saya ikuti di perlombaan ini adalah kategori entrepreneurship. Jadi, selain saya harus memikirkan konsep dan desain dari Flanatomy, saya juga harus menyusun rancangan anggaran dan harga jual dari Flanatomy,” ucap Tegar.
Tegar menambahkan bahwa ada sekitar 14 negara lainnya yang turut berkompetisi di lomba AISEEF ini, seperti Thailand, Filipina, Korea Selatan, dan lain-lain.
BACA JUGA: Mahasiswa Undika Surabaya Buat Komik Digital, Terinspirasi dari Orang yang Doyan Belanja
Walau ia telah mengikuti beberapa kali perlombaan dan seringkali membawa pulang prestasi membanggakan, Tegar tidak menutup pintu untuk kolaborasi. Ia sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mahasiswa lain untuk berkarya dan berprestasi bersama.
Salah satu kolaborasi terbaru adalah Tegar bersama dua mahasiswa DKV angkatan ’24 bernama Haikal Rahmami Loka Jaya dan Mochammad Rizki Ramadhan yang membuat karya BhinekaCo dan berhasil membawa pulang medali emas perlombaan tingkat nasional (artikel lebih lengkapnya bisa klik di sini).
“Harapan saya, semoga ke depannya makin terbuka lebih banyak lagi kesempatan bagi saya dan teman-teman untuk berkarya dan berprestasi bersama di perlombaan tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Www.dinamika.ac.id