Minggu, 01 DESEMBER 2024 • 16:40 WIB

Inpiratif, Begini Cerita Mahasiswi Pekalongan Lulus Cumlaude IPK 3,95 di UNY

Author

Mega Setya Handayani, yakni seorang wisudawan periode November 2024 di UNY yang cumlaude tanpa skripsi

INDOZONE.ID - Wisuda UNY Periode November pada pagi tadi (30/11/2024), membawa arti tersendiri bagi Mega Setya Handayani.

Mahasiswi program studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi tersebut adalah pemegang indeks prestasi kumulatif tertinggi untuk jenjang sarjana, yaitu 3,95.

Gadis kelahiran Pekalongan, 7 Agustus 2003 tersebut berkisah, awalnya dirinya gagal masuk PTN melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN.

Berkat prestasinya selama duduk di bangku SMA dalam bidang baca puisi, baris-berbaris, sesorah atau pidato Bahasa Jawa baik di tingkat kabupaten hingga nasional, ia berhasil diterima setelah mendaftar melalui jalur seleksi mandiri talent scouting di UNY.

Alhasil alumni SMAN 1 Kesesi tersebut diterima pada program studi PGSD.

“Pilihan PGSD bukan hanya karena minat saja, namun merupakan arahan dari orang tua saya karena UNY juga dikenal sebagai salah satu kampus pendidikan terbaik di Indonesia” ungkap Mega.

Meski pada semester 1 dan 2 perkuliahan dilakukan secara daring karena masa pandemi, hal ini tidak menyurutkan semangatnya.

Mega tetap berusaha aktif dalam diskusi perkuliahan dan konsisten menyelesaikan tugas dengan maksimal.

Baca Juga: Perjuangan Gadis Bantul Bisa Kuliah di UNY, Ayah Rela Jual Motor Satu-Satunya

Slama perkuliahan daring, ia bahkan mengikuti berbagai perlombaan tingkat nasional, seperti baca puisi, esai, dan fotografi.

Hingga pada akhirnya, Mega berhasil meraih juara karena Mega percaya bahwa kuliah tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pengembangan diri melalui berbagai kegiatan.

Perkuliahan secara luring dimulai pada semester 3 dan, Mega mulai aktif berkegiatan. Pada semester ini Mega terpilih sebagai juara 2 dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas.

"Saat libur semester 4, saya berkesempatan mengikuti program volunteer pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Departemen Sosmas BEM FIPP UNY di Kulon Progo. Program ini memberikan pengalaman berharga karena saya bisa belajar langsung dari masyarakat," ujar Mega.

Kemudian pada semester 5, Mega diterima dalam program Kampus Mengajar Angkatan 6 di SD Muhammadiyah Tanjungsari, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Program ini menjadi tantangan tersendiri karena ia harus membagi waktu antara kewajiban kuliah daring semester 5 dan kegiatan di sekolah.

“Saya besyukur melalui program ini mendapatkan ekuivalensi nilai untuk KKN dan PK di semester 7, sehingga saya tidak perlu menjalani kedua program tersebut," kenang Mega.

Prestasi putri pasangan Sis Setiyono dan Subiyati tersebut mencapai puncaknya pada semester 6.

Saat itu, Mega bersama tim berhasil meraih juara 1 pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) 2024 di IPB Bogor pada bidang lomba Microteaching Digital.

Prestasi dalam LIDM ini membuat Mega tidak perlu menjalani sidang skripsi.

Baca Juga: Novi Putri Dinobatkan Maba UNY Usia Termuda 15 Tahun, Ternyata Begini Faktanya

“Kemenangan ini memberikan kami ekuivalensi nilai skripsi. Selain itu, saya juga terpilih sebagai Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas pada tahun yang sama," katanya.

Disamping harus membagi waktu antara kuliah, perlombaan, dan kegiatan organisasi sebagai Sekretaris DPM KM FIPP UNY.

Dirinya selalu menekankan pentingnya manajemen prioritas. Bahkan, di tengah kesibukannya itu, Mega turut menjadi asisten peneliti dosen sejak akhir semester 5 hingga sekarang.

Warga Desa Watugajah, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan ini berpesan agar jangan pernah ragu untuk bermimpi, meskipun terlihat mustahil.

"Percayalah bahwa mimpi dapat tercapai dengan usaha, keyakinan, dan doa. Intinya, percaya pada kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa, dan InsyaAllah Allah SWT akan memberikan hal terbaik kepada hamba-Nya yang percaya dan selalu berusaha," ucap Mega.

“Kemudian harapan saya ke depan adalah menjadi seorang pendidik yang profesional, tidak hanya dalam gelar, tetapi juga dalam praktik mengajar. Saya ingin berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya di tingkat sekolah dasar, dan menjadi bagian dari cita-cita luhur pendidikan Indonesia," pungkas Mega.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Keterangan Pers