Mahasiswa Binus Malang mengulik potensi desa wisata Bendosari-Pujon.
INDOZONE.ID - Desa Wisata kini menjadi salah satu bentuk pengembangan daerah yang potensial untuk menarik wisatawan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Setiap desa wisata memiliki ciri khas yang unik dan orisinal, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan menarik investasi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian budaya dan lingkungan secara berkelanjutan.
Salah satu contoh sukses dari pengembangan desa wisata di Kabupaten Malang adalah Desa Wisata Bendosari-Pujon, yang tidak hanya terkenal dengan hasil perkebunan, air terjun, dan susu sapi, tetapi juga dengan inovasi dalam pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik dan biogas, yang dulunya hanya dibuang begitu saja.
Melihat potensi besar dari desa ini, tim peneliti dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Binus Malang, bekerja sama dengan LSM Adidaya Initiative,berupaya membantu memperkenalkan Desa Wisata Bendosari-Pujon kepada masyarakat luas melalui serangkaian program branding, promosi, dan edukasi.
Penelitian yang dipimpin oleh Safitri Aprillia Putri dan Cahyaning Umul Chasanah N. ini melibatkan mahasiswa untuk terjun langsung dalam proses pengembangan, serta berlangsung selama kurang lebih satu tahun dengan kunjungan berkala untuk menggali informasi serta memetakan potensi desa yang dapat dioptimalkan.
Baca Juga: Binus Malang Berperan Aktif dalam Pengembangan Eco Tourism Taman Edelweiss di Desa Wisata Wonokitri
Pada 30 September 2024, tim peneliti DKV Binus Malang mempresentasikan hasil penelitian mereka kepada pemerintah Desa Bendosari, yang dihadiri oleh Kepala Desa, Ibu Sri Hari Hartini, SE, beserta perangkat desa lainnya.
Dalam presentasi ini, berbagai luaran dari proyek penelitian tersebut dipaparkan, termasuk logo desa wisata, peta wisata digital, video promosi, serta website yang dirancang khusus untuk memperkuat identitas dan daya tarik desa di mata wisatawan.
Proyek ini tidak hanya sekadar memperkenalkan visual branding, tetapi juga mengusung strategi promosi yang terintegrasi untuk menghubungkan potensi alam dan budaya desa dengan pasar wisatawan yang lebih luas.
Dengan adanya peta wisata digital, para pengunjung akan lebih mudah menjelajahi spot-spot menarik di desa tersebut, seperti air terjun tersembunyi dan peternakan sapi perah. Video promosi dan website desa dirancang untuk meningkatkan visibilitas Bendosari-Pujon di dunia maya, sehingga dapat menarik minat wisatawan dari luar daerah bahkan internasional.
Acara diseminasi ini kemudian dilanjutkan dengan serah terima simbolis berbagai hasil kerja tim Binus Malang kepada pihak desa. Momen ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen bersama dalam mengembangkan potensi wisata Desa Bendosari. Dalam sambutannya, Ibu Sri Hari Hartini, SE., selaku Kepala Desa, mengungkapkan rasa terima kasih dan harapannya terhadap keberlanjutan program ini.
"Kami senang dengan upaya tim Binus Malang, terutama tim Adidaya Initiative sebagai narahubung dalam merealisasikan potensi wisata di Desa Wisata Bendosari. Kami berharap program-program seperti ini bisa berkelanjutan karena masih banyak potensi alam dan budaya lainnya yang perlu digali," ujarnya dengan penuh semangat.
Baca Juga: Waduk Cacaban, Tempat Wisata Hidden Gem di Kota Bahari!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung