Template ini memudahkan pelaku UMKM Lontong Sayur Padang Uni Neneng untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran mereka secara sistematis, sehingga mereka dapat memantau perkembangan bisnis secara lebih jelas dan terstruktur.
Pemberdayaan UMKM melalui inovasi digital yang dilakukan oleh lima mahasiswa ABT Politeknik Negeri Jakarta ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM Lontong Sayur Padang Uni Neneng di pasar global.
Dengan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi, media sosial, sistem pembayaran digital, dan pencatatan keuangan yang terstruktur, UMKM Lontong Sayur Padang Uni Neneng dapat lebih siap menghadapi persaingan di dunia bisnis yang semakin ketat.
Keberhasilan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi UMKM, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Eske, Bunga, Inez, Reffan, dan Sammy telah membuktikan bahwa dengan kreativitas, pengetahuan, dan semangat membantu, mereka berlima dapat menjadi agen perubahan yang menggerakkan ekonomi Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, mereka tidak hanya berperan sebagai mahasiswa semata, tetapi juga sebagai inovator yang siap menghadapi tantangan global dan menciptakan peluang bagi UMKM agar dapat berkembang di era digital yang semakin maju.
Mereka juga berharap, UMKM Lontong Sayur Padang Uni Neneng ini dapat terus berkembang, mempunyai cabang yang banyak, serta sukses di masa depan.
“Harapannya semoga UMKM ini bakal terus bertambah cabangnya dan terus berkembang. Sukses terus untuk Uni Neneng dalam menjalankan usaha lontong sayurnya.” Ucap Eske dengan antusias dan penuh harap.
Ketua Project Based Learning, Reffan Daffarel Dzakwan, menyampaikan harapannya untuk UMKM Lontong Sayur Uni Neneng ini.
Ia berharap umkm ini dapat terus berkembang, membuka cabang di segala penjuru daerah, penghasilan terus meningkat, dan terus melestarikan budaya-budaya khas Padang.
“Saya berharap semoga UMKM Lontong Sayur Uni Neneng ini dapat terus berkembang juga bisa menambahkan cabangnya lagi, semoga penghasilannya terus meningkat serta melestarikan budaya-budaya khas Padang lebih banyak lagi.” Ucap Reffan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung