Selasa, 20 AGUSTUS 2024 • 18:00 WIB

UNIMAL Luncurkan Program Pelatihan: Daur Ulang Limbah Jadi Batako dan Pelet Ternak untuk Pemberdayaan Masyarakat

Author

Universitas Malikussaleh lakukan program pelatihan daur ulang limbah

INDOZONE.ID - Universitas Malikussaleh (UNIMAL) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program pelatihan daur ulang limbah menjadi batako dan pelet ternak.

Program ini dipimpin oleh dosen dari Prodi Teknik Arsitektur, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengolah limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis.

Sebelumnya, UNIMAL telah meluncurkan program tersebut sejak Jumat, 16 Agustus 2024 di Lhoksukon, Aceh Utara.

Pada hari pertama, Dr. Ars Rinaldi Mirsa dari Program Studi Teknik Arsitektur UNIMAL hadir sebagai narasumber. Ia menjelaskan kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah.

Selain itu, ia memberikan penjelasan tentang tutorial pembuatan batako berkualitas, termasuk campuran adukan, jenis-jenis batako yang ada di pasaran, serta proses pemasangan batako untuk membangun dinding.

Baca Juga: Binus Malang Berperan Aktif dalam Pengembangan Eco Tourism Taman Edelweiss di Desa Wisata Wonokitri

Sementara itu, pada hari kedua yang dilaksanakan pada Sabtu, 18 Agustus 2024, mereka menjelaskan tentang pengolahan kelapa yang dicampurkan dengan tahu untuk dijadikan pelet ternak dan unggas.

Cara Membuat Batako yang Berkualitas

Proses pembuatan batako yang berkualitas dimulai dengan pemilihan bahan baku yang tepat. Limbah yang digunakan harus bersih dan bebas dari kontaminan berbahaya.

Bahan utama yang digunakan adalah limbah plastik dan limbah bangunan seperti puing-puing beton.

Limbah ini dihancurkan hingga menjadi butiran halus, kemudian dicampur dengan semen dan air dalam perbandingan yang tepat.

Campuran ini kemudian dicetak menggunakan cetakan khusus dan dibiarkan mengering selama beberapa hari hingga mencapai kekuatan yang diinginkan.

Teknologi dalam Pembuatan Batako dan Pelet Ternak

Dalam pelatihan ini, teknologi yang digunakan cukup sederhana namun efektif. Untuk pembuatan batako, digunakan mesin penghancur limbah yang mampu mengolah berbagai jenis limbah menjadi butiran halus.

Selain itu, mesin pencetak batako juga digunakan untuk memastikan bentuk dan ukuran batako yang seragam.

Sementara itu, untuk pembuatan pelet ternak, limbah organik seperti sisa makanan dan limbah pertanian dikumpulkan dan dihancurkan menggunakan mesin penghancur.

Hasil penghancuran ini kemudian dicampur dengan bahan tambahan seperti dedak dan tepung ikan untuk meningkatkan nilai gizi. Campuran ini kemudian dicetak menjadi pelet menggunakan mesin pencetak pelet.

Jenis-jenis Limbah yang Dapat Didaur Ulang

Berbagai jenis limbah dapat didaur ulang menjadi batako dan pelet ternak. Untuk batako, limbah plastik seperti botol dan kantong plastik, serta limbah bangunan seperti puing-puing beton dan batu bata, sangat cocok digunakan.

Limbah ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan produk yang kuat dan tahan lama.

Untuk pelet ternak, limbah organik seperti sisa makanan, limbah sayuran, dan limbah pertanian seperti jerami dan sekam padi sangat ideal.

Limbah ini kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak, sehingga pelet yang dihasilkan tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga meningkatkan kualitas pakan ternak.

Baca Juga: Closing Celebration UPH Festival 2024: Penuh Warna, Sambut Tahun Akademik Baru dengan Semangat A Mind of Excellence

Dampak Positif bagi Masyarakat

Program pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru.

Dengan memanfaatkan limbah yang ada di sekitar mereka, masyarakat dapat menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi.

Selain itu, program ini juga membantu mengurangi volume sampah yang ada di lingkungan, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Dosen Unimal yang memimpin program ini berharap bahwa pelatihan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola limbah secara efektif.

“Kami berharap masyarakat dapat terus mengembangkan keterampilan ini dan menciptakan produk-produk inovatif lainnya dari limbah,” ujar salah satu dosen yang terlibat dalam program ini.

Dengan adanya program pelatihan daur ulang limbah menjadi batako dan pelet ternak, Unimal tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan saja, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 


Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: News.unimal.ac.id