Lolos ke dalam program ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi kesempatan emas untuk mengabdikan diri bagi kemajuan bangsa dengan ilmu yang telah dipelajari.
Bagi Bimo, menerima beasiswa IISMA adalah momen yang sangat berharga untuk mengembangkan kemampuan diri serta memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia.
"Saya juga melihat IISMA sebagai platform untuk berkontribusi dalam pertukaran budaya. Saya sangat antusias untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.
"Kesempatan untuk menjadi mahasiswa dari Indonesia di luar negeri memotivasi saya untuk keluar dari zona nyaman, menantang diri sendiri, dan tumbuh baik sebagai mahasiswa maupun sebagai warga Indonesia yang tinggal di luar negeri," ujarnya.
Bimo menambahkan, “IISMA sejalan dengan tujuan jangka panjang saya untuk menjadi individu yang memiliki wawasan luas yang dapat menjembatani berbagai perspektif, inovatif dan memberikan kontribusi yang berharga bagi komunitas dan kampus saya.”
Perjuangan Bimo dalam meraih IISMA penuh dengan tantangan. Salah satu tantangannya adalah mengatur waktu dengan baik di Tengah kesibukannya sebagai mahasiswa aktif dan ketua himpunan.
Ketika pendaftaran Beasiswa IISMA dibuka, kabinet himpunan baru terbentuk, sehingga jadwal Bimo sebagai ketua himpunan padat.
Mulai dari mengurus open rekruitment untuk staff himpunan, menyusun Rancangan Program Kerja dan Agenda (RPKA), hingga rapat dengan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Politeknik Negeri Jakarta. Alhasil, Bimo baru mengumpulkan essay beasiswa sehari sebelum pendaftaran ditutup.
Perjuangan Bimo dalam mempersiapkan beasiswa akhirnya membuahkan hasil. Bimo dinyatakan lolos beasiswa IISMA bersama 16 orang temannya dari jurusan Teknik Informatika dan Komputer.
Tantangan yang telah dilewati oleh Bimo mengajarkan dirinya untuk selalu mengatur waktu dengan baik dan pentingnya dukungan dari kerabat-kerabat dekatnya.
Bagi Bimo, perjuangan panjangnya bukan hanya tentang dirinya. Ia berharap kisahnya dapat memotivasi mahasiswa Indonesia untuk terus berusaha mengejar impian mereka. Aktif mengikuti organisasi dan kepanitiaan bukan jadi penghalang untuk mendapatkan beasiswa impian.
"Menjadi aktivis, organisator, dan pengabdi kampus bukanlah penghalang untuk meraih kesempatan di bidang akademik atau menjadi mahasiswa berprestasi. Memang, tantangannya akan terasa lebih besar, terutama dalam manajemen waktu. Namun, jadikan hal tersebut sebagai keunggulan, bukan kelemahan. Manfaatkan pengalaman yang diperoleh dari organisasi sebagai bekal dan pondasi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi." Ucap Bimo
Dengan semangat yang tinggi, disiplin, komitmen, dan tekad yang kuat, siapa pun bisa mengikuti jejak Bimo untuk mencapai impian mereka. Teruslah berjuang, karena pendidikan merupakan kunci untuk membuka gerbang menuju masa depan yang gemilang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung