Cegah Longsor dan Tingkatkan Ekonomi, Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang Lakukan Penanaman Pohon di 6 Dusun

Aksi penanaman pohon yang dilakukan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Universitas PGRI Semarang

INDOZONE.ID - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Universitas PGRI Semarang Kelompok 37 melaksanakan kegiatan Penanaman pohon di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/2/2025).

Dalam upaya menjaga kestabilan tanah dan mencegah bencana longsor, mahasiswa KKN MBKM UPGRIS melakukan penanaman pohon di beberapa lokasi strategis.

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Perhutani Kabupaten Semarang, yang telah memberikan 400 bibit tanaman. Bibit yang diberikan terdiri dari berbagai jenis pohon, di antaranya 100 bibit ketapang kencana, 100 tabebuya, 100 sirsak, 25 jambu biji, 25 alpukat, 25 kayu putih, dan 25 nangka.

Baca Juga: Keseimbangan Hidup di Era Digital untuk Generasi Muda BINUS Malang

Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang didampingi oleh kepala desa dan seluruh perangkat desa ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan di beberapa titik lokasi yang ada di Desa Rowoboni, salah satunya yaitu di Dusun Muncul.

Mahasiswa KKN juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon tersebut. Tidak hanya di Dusun Muncul saja yang menjadi lokasi penanaman, ada 5 dusun lain yaitu Sentul, Gondang Sari, Candisari, Candidukuh, dan Rowoganjar.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak baik bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Tim Antasena ITS Raih Prestasi Gemilang di Shell Eco-marathon 2025 Qatar

Selain mengurangi risiko bencana tanah longsor, penanaman ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara, memperindah kawasan wisata, serta memberikan manfaat ekonomi bagi warga melalui hasil panen dari pohon yang ditanam.

"Harapan kami dengan adanya kolaborasi antara Mahasiswa, Pemerintah Desa, dan juga Masyarakat, semoga Desa Rowoboni dapat berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pelestarian lingkungan,” ujar Kepala Desa Rowoboni, Agus Salim.

Mahasiswa KKN MBKM UPGRIS 2025 berharap program ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi juga dapat terus berkelanjutan melalui pemeliharaan dan pelestarian yang memberikan dampak baik pada lingkungan sekitar.

Banner Z Creators