Menurutnya, dengan pencapaian yang diraih oleh Fakultas Biologi UGM, Budi berharap, agar program studi ini dapat menjangkau seluruh kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia, tidak hanya di darat, tetapi juga di laut.
"Melalui program studi ini bisa melahirkan kurator atau ahli-ahli yang kompeten dalam mengamankan, mendata, menganalisis, dan memetakan tren ke depan dari keanekaragaman hayati di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, prodi ini juga diharapkan untuk bisa terus mengembangkan kapasitas dan kualitas SDM Indonesia, dalam pengelolaan keanekaragaman hayati.
Ke depan, kata Budi, para ahli ini nantinya juga bisa menjadi agen perubahan di lingkungan kerja mereka, untuk mengembangkan SDM.
“Ke depannya, kami berharap program studi ini bisa dikembangkan di perguruan tinggi lain. UGM harus selalu berada di depan sebagai contoh baik bagi bangsa ini. Mudah-mudahan, 10 tahun ke depan, mayoritas biocurator dunia berasal dari Indonesia. Itu harapan saya,” jelasnya.
Kendati demikian, melalui kurikulum yang adaptif dan terintegrasi dengan kebutuhan dunia profesi, serta kerja sama strategis dengan berbagai mitra institusi dalam dan luar negeri.
Program Studi PKKH terus memperkuat kualitas penyelenggaraan pendidikan yang menekankan pada integritas, kompetensi, dan kepemimpinan dalam bidang konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati.
“Melalui fokusnya pada konservasi keanekaragaman hayati dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, program ini juga bisa mendukung dan memperkuat upaya perlindungan, pemulihan, dan pemanfaatan ekosistem laut dan darat secara berkelanjutan,” pungkasnya.