Selasa, 12 NOVEMBER 2024 • 16:51 WIB

Kiprah Perhimpunan Indonesia: Dari Mahasiswa ke Pejuang Bangsa yang Dipimpin Tokoh-tokoh Muda

Author

Potret Mahasiswa Indonesia di Belanda yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia (PI).

INDOZONE.ID - Di awal abad ke-20, ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda, sekelompok mahasiswa Indonesia di Belanda mendirikan Perhimpunan Indonesia (PI), sebuah organisasi yang menjadi simbol perjuangan nasionalisme dan kemerdekaan.

Seperti dilansir dari jurnal yang ditulis Atiqoh dengan judul “Perhimpunan Indonesia Sebagai Organisasi Pergerakan Indonesia Yang Revolusioner (1922-1930)”, organisasi yang didirikan pada 1908 dengan nama Indische Vereeniging ini awalnya hanya menjadi wadah diskusi mahasiswa Hindia Belanda.

Baca Juga: Milenial dan Aktivis Mahasiswa Dukung Gerakan Bahasa Isyarat

Namun, pada 1922, nama organisasi berubah menjadi Indonesische Vereeniging, yang kemudian diganti menjadi Perhimpunan Indonesia pada 1925. Pergantian nama ini menandai sikap tegas PI dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dipimpin tokoh-tokoh muda seperti Mohammad Hatta, Ali Sastroamidjojo, dan Soepomo, PI merumuskan strategi perlawanan yang terorganisir.

Mereka menjalin hubungan dengan organisasi anti-kolonial di Eropa, membawa nama "Indonesia" ke panggung internasional, dan menjadi anggota Liga Internasional Anti-Imperialis pada 1927. Langkah ini memperkuat posisi PI dalam gerakan global melawan penjajahan.

Baca Juga: Ini Dia Model Pembelajaran Pengganti Kurikulum Merdeka: Belajar dengan Senang Tanpa Tekanan

Aktivitas PI yang vokal membuat Belanda khawatir, hingga sejumlah anggotanya, termasuk Hatta, sempat ditangkap.

Namun, tekanan tersebut justru memperkuat semangat perjuangan PI dan memperluas pengaruhnya ke tanah air, menginspirasi berdirinya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927 yang dipimpin Soekarno.

Perhimpunan Indonesia menjadi saksi awal perlawanan yang melibatkan jaringan global dan semangat nasionalisme, meninggalkan warisan penting bagi bangsa Indonesia.

Pesan yang mereka tinggalkan tetap relevan hingga kini: perjuangan untuk kemerdekaan dan keadilan adalah tanggung jawab setiap generasi.


Banner Z Creators Undip

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Nasional