Hardiknas di UGM kali ini mengangkat tema nasional ‘Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua’. Sesuai tema ini, Rektor Ova kembali menekankan bahwa kompleksitas tantangan pendidikan dihadapakan pada kesenjangan akses hingga rendahnya literasi dan ketimpangan kualitas, sehingga memerlukan perhatian dan keterlibatan semua pihak.
BACA JUGA Ketidakpastian Ekonomi Global, Pakar UGM Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini
Disebutnya bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh negara atau institusi formal, tetapi oleh kerja sama dan semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat.
“Peringatan ini sekaligus menjadi momen penting untuk merefleksikan kembali makna peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan, yang juga menjadi bentuk penghargaan atas jasa para pahlawan pendahulu kita,” ujar Rektor.
Disamping itu, Rektor Ova juga menyoroti pentingnya peran teknologi dalam transformasi pendidikan. Sejak akhir 2023, UGM telah meluncurkan UGM Online, sebuah platform pembelajaran daring yang membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat terhadap pendidikan berkualitas. Inisiatif ini diperkuat dengan Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu, dua kanal digital UGM yang menyediakan konten lintas disiplin ilmu secara terbuka.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi memungkinkan pendidikan menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini termarginalkan secara geografis maupun sosial.
Dengan sistem terbuka ini, kata dia, semangat belajar sepanjang hayat menjadi lebih nyata dan mudah diakses siapa saja.
“UGM Online, Kanal Pengetahuan, dan Menara Ilmu tersebut menjadi wujud kontribusi UGM dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif berbasis teknologi,” jelasnya.
Tak hanya itu, Rektor juga mengulas akar sejarah kontribusi UGM dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang dimulai tahun 1951.
Program tersebut kemudian berkembang menjadi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), yang hingga kini menjadi model pembelajaran berbasis pengabdian masyarakat.
Melalui program ini, mahasiswa UGM tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga di tengah masyarakat, mengasah empati, kepedulian, dan kepemimpinan. Pengalaman di lapangan ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk memahami realitas sosial, sekaligus menumbuhkan semangat menjadi agen perubahan. Dari desa hingga pelosok negeri, kontribusi mahasiswa UGM menjadi bagian nyata dari praktik pendidikan yang membumi.
“Program KKN-PPM UGM memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswa untuk mengasah empati, kepedulian, kerja sama, dan karakter kepribadian, hingga membentuk kesadaran berpengetahuan serta kemandirian yang berdaya saing,” tutur Rektor.
Dalam pidatonya, Ova juga mengutip ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan sejati adalah pendidikan yang mengajarkan kita untuk hidup bersama, saling menghargai, saling membantu, dan saling mencintai.
Menutup amanatnya, pihaknya mengajak seluruh sivitas dan masyarakat untuk terus bergotong royong menciptakan ruang-ruang pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan merata. Di tengah tantangan global, semangat gotong royong dan keberpihakan terhadap keadilan pendidikan menjadi kunci membangun masa depan yang lebih cerah.
BACA JUGA Ramai Wacama Pemakzulan Wapres Gibran, Begini Kata Pakar UGM
"Saya percaya melalui pendidikan bermutu dan kerja kolektif, Indonesia akan menghasilkan SDM unggul masa depan sebagai fondasi utama pembangunan bangsa," imbuhnya.
"Mari kita bergotong royong memberikan ruang pendidikan yang berkualitas, merata dan inklusif demi peningkatan kapasitas pengetahuan generasi bangsa masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional,” pungkasnya.