Kategori Berita
Media Network
Senin, 24 FEBRUARI 2025 • 14:29 WIB

Dosen UAD Teliti Bahaya Baterai Bekas, Ungkap Risiko Kesehatan dan Solusi Daur Ulang

Ilustrasi baterai bekas.

INDOZONE.ID - Baru-baru ini, salah satu dosen dari Prodi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta Annie Purwani melakukan penelitian mengenai bahaya material baterai bekas pakai untuk kesehatan manusia.

Hasil penelitian tersebut dituangkan dan disampaikan pada saat Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri soal penelitian strategi optimal dalam mengelola End-of-Life (EoL) baterai swap sepeda motor listrik di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.

Dari hasil penelitian tersebut terungkap bahwa baterai bekas pakai yang hanya didiamkan akan berdampak pada kesehatan.

Baca Juga: Momen Haru 1.972 Mahasiswa UNY Jalani Wisuda Periode III , Tertinggi IPK 3,99

"Karena di dalamnya ada nikel, mangan yang akan mempengaruhi kesehatan atau bisa menjadi pemicu kanker dan gangguan pernapasan pada manusia," katanya.

Sedangkan kaitannya dengan ekosistem lingkungan, lanjut dia, jika ada material baterai yang hanyut di air maka akan mempengaruhi keasaman air.

"Dengan begitu air menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Sedangkan jika kena di tanah juga akan mengganggu ekosistem tanah," katanya.

Oleh karena itu, Annie Purwani merekomendasikan agar dilakukan daur ulang pada baterai bekas pakai.

"Jadi baterai yang sebetulnya masih baik harapannya bisa dapat didaur ulang karena ini kan ada material pendukungnya. Kalau bikin baru dengan material baru artinya harus membuka pertambangan baru. Akhirnya lama-lama juga akan habis," katanya.

Baca Juga: Unik! Kampus Swasta Jember Terima 280 Mahasiswa Difabel, Hari Ini Belasan Diantaranya Wisuda Sarjana

Pada penelitian, ia juga mengaitkan dengan meningkatnya penggunaan sepeda motor Listrik yang ditenagai baterai. Meski sepeda motor listrik ini merupakan solusi transportasi ramah lingkungan, dikatakannya, tantangan besar ada pada pengelolaan baterai yang mencapai akhir masa pakainya (EoL).

Oleh karena itu, dalam penelitiannya, Annie mengusulkan konsep EoL baterai swap dengan metode Life Cycle Assessment (LCA) untuk mengukur dampak lingkungan dan menentukan kriteria serta nilai cut-off guna mendukung rantai pasok sirkular yang lebih efisien.

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yang pertama adalah pengukuran dampak lingkungan pada baterai swap 1,4 kWh dengan State of Health (SoH) 80 persen. Sedangkan yang kedua adalah penentuan kriteria dan nilai cut-off EoL untuk optimalisasi pengelolaan baterai.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dosen UAD Teliti Bahaya Baterai Bekas, Ungkap Risiko Kesehatan dan Solusi Daur Ulang

Link berhasil disalin!